Saturday, June 9, 2018

Kenikmatan Yang Menyakitkan


 Repost 8 September
Selamat pagi….
Dear pembaca setia blogku… maaf kalau akhir akhir ini aku kebanyakan curhat, melepaskan segala apa yang menjadi uneg-uneg di hati sanubari agar setidaknya terlepas dari beban ini walau hanya sementara dan kemudian teringat lagi.

Kemarin, 7 September seperti biasa aku bertemu dengan R, ya pertemuan yang tadinya aku hindari sih…. Kebetulan aku keluar rumah lebih awal dan dia datang membawa bubur ayam yang akhirnya harus basi karena disuruh ditaruh di kulkas namun Cuma di taruh diatas kulkas. Akhirnya mubazir dan gak kemakan. Kita ketemu di sebuah masjid untuk sholat duhur bersama, untuk kemudian ngobrol di sebuah kantin dekat masjid, ia cerita kalau istrinya yang sedang hamil muda pulang kerumah orang tuanya karena mual mual dan dia tidak ikut. Singkat cerita dia bilang bagaimana kalau nginap lagi apakah aku akan marah-marah lagi seperti sebelumnya atau enggak. Jawaban kali ini dariku adalah gak usah nginap karena akupun takut tiba-tiba emosi dan ujung-ujungnya ribut juga dengannya, namun agaknya ia tidak senang dengan itu karena mungkin yang diharapkan dia aku membolehkannya dan aku bisa meyakinkan dia untuk tidak emosi, namun setelah di pertimbangkan alangkah lebih baiknya kalau dia memang tidak menginap.

Bukan apa, diri ini masih sulit untuk melupakan masa-masa bersama takut emosi karena sebelumnya dia pun membolehkan untuk memeluk dan menciumnya. Ah lagi-lagi aku takut, karena dia memang sudah hijrah. Hingga akhirnya nginap terakhir sebelum ini menjadi puncak kemarahan karena apa yang dia bilang tidak terbukti.
Sekitar jam setengah 10 malam aku sampai rumah dan mengecek bubur darinya yang memang sudah tidak layak makan. Aku Capture dan ucapan terima kasih dan ijin untuk tidak memakannya karena sudah tak layak makan via whatsapp

Jam 22.36 ia membalasnya dan bilang dalam perjalanan ke rumah dia ‘sendirian’ karena setelah sebelumnya istrinya pulang ke rumah orang tuanya sorenya dia ngabari kalau engkong istrinya meninggal dan dia menyusulnya, aku pikir pulang bareng istrinya juga ternyata tidak. Dia bilang mau tidur sendiri dirumah dan mengabarkan akan ada interview esoknya. Akhirnya aku coba balas untuk mengingatkan tentang cita-cita dia kalau bekerja dan aku tawarkan kalau mau pulang ke rumah ini silahkan aja, ada dua kamar yang bisa dia pilih walau gak tidur bersama, untuk menghindari aku emosi. Akhirnya dia memutuskan untuk pulang kerumah ini dan mengabarkan via WA kalau dia memilih kamar depan, namun berhubung saya jg tidur di kamar depan dan poisisi sudah ngantuk akhirnya aku bilang bangunkan aku untuk pindah ke belakang kalau dia sudah sampai, tak lupa aku memohon ijin dia kalau aku tidur pakai CD kalau itu aurat aku mohon agar dia datang menutup matanya.

Aku tidur dan dia datang, membuka pintu setelah dia mandi, aku bergegas bangun karena takut mengganggunya, namun ia tahan, dia bilang sudah tidur dikamar depan saja bareng dia. Karena ngantuk aku biarin saja dia tidur di sampingku sambil tiba-tiba memelukku, ya aku kaget juga sekaligus takut, takut aku jadi baper. Dia memelukku dengan hanya memakai CD sementara aku pakai tshirt dan cd, sambil sesekali dia menciumku dan merabaku. Lama hati ini terdiam dan tidak membalasnya. Ada perasaan takut. Namun akhirnya saling berpelukan dan berciuman sambil sesekali saling meraba. Lama sekali antara lelah pengin tidur namun gak bisa tidur, antara pengin tidur namun takut untuk melepaskan kesempatan seperti ini. Akhirnya sebuah kejadian terjadilah antara kita berdua. Senang? Ya aku berharap aku senang dan dia pun senang, namun seperti yang sudah-sudah akhirnya dia blg kenapa terjadi lagi. Sebuah penyesalan yang ada dibelakang. dan kenapa itu terucap? tidak kah kau merasakan apa yang aku rasakan. Ah andai seperti yang kamu bilang kalau aku ada diposisimu, akupun ingin sekali bertukar posisi agar kamu tau apa yang aku rasakan. Agar aku juga bisa merasakan apa yang kamu rasa.
Sebuah penyesalan dari diriku juga kenapa mesti terjadi kalau akhirnya menyakiti. Sebuah kenikmatan yang menyakitkan. Skip kita tidur dan dibangunkan oleh alarm untuk sholat subuh, akhirnya aku bangun dan mandi sementara ia msh tertidur aku sudah mencoba membangunkan namun tak terbangun. Akhirnya jam 6 pagi baru ia terbangun dan langsung mandi. Dan tentu saja seperti biasa ia menyesali kejadian semalam, jujur aku pura-pura untuk tidak mendengarnya karena capek dan capek begini terus, tidakkah ia merasakan nikmat juga? Aku biarkan dia ngomong dan aku diam saja tanpa sepatah kata. Tanpa minta dibuatkan Teh dia akhirnya berpamitan untuk pergi interview, setelah sebelumnya aku tanya hari ini jemput nyonye apa gak, ya sebutan untuk istrinya adalah nyonye meski di hpnya dengan sebutan pakai Bahasa arab juga. Sebelum mandi dia menerima telepon dari istrinya dan ada ketawa juga disana. Namun pagi ini dan entah sudah berapa lama ia tidak ada senyum sama sekali, Sudah tidak ada becanda seperti dulu lagi, wajahnya cemberut dan tidak ceria sesuatu yang udah lama tidak aku temui kalau bersamaku, namun akan becanda-becanda kalau bersama L istrinya. Aku beberapa kali melihatnya. Ngiri? Ya jujur iri kenapa ia tidak memperlakukan aku seperti itu juga, Ia memang pandai membuat senang hati istrinya dan  ya sadar itu memang tidak bisa di perbandingkan, perbandingan antara aku dan L. Betul sekali itu beda,  namun kalau aku hanya sebagai ganjalan saja dan tidak membuatnya ceria, rasanya hati ini cukup berdosa. Kalau kamu beberapa kali menyuruh aku untuk ceria kembali tetapi kenapa kamu sendiri tidak ceria saat bersamaku? Kalau hanya beban berat saja saat ada aku, sekarang aku sadar dan cukup legowo.  Tapi ya sudah ini menjadi jalanku. Semoga interview kamu hari ini lancar dan diterima bekerja kembali walau dulu secara idealism dia tidak mau kerja kalau bosnya begini begitu blab la bla, tapi kalau soal urusan uang ya soal lain lah kita harus realistis juga.  Aku hanya bisa mensupportmu dari jauh

Terima kasih sudah tidur disini walau memang rasanya sudah sangat lain.
Buat pembaca yang tak sepaham gak usah komentar aneh-aneh yaa…….cukup baca. Simple kan?

No comments:

Post a Comment

31 Juli 2018 Tentangmu

Halo guys, apa kabar kembali menulis agenda elektronik ini ya. Bagi yang baru baca sebelum ada blog ini juga sudah ada blog di www.rasyayusu...